Life Skills Si Gesit Pkbm Wong sing Gesit


Apa yang dimaksud life skill? 

Life skill atau kecakapan hidup adalah kemampuan untuk beradaptasi dan berperilaku positif yang memungkinkan manusia menghadapi tuntutan dan tantangan hidup secara efektif. Konsep ini juga disebut sebagai kompetensi psikososial. Subjek kecakapan hidup sangat bervariasi tergantung pada norma-norma sosial dan harapan masyarakat.

Apa itu keterampilan hidup dan contohnya?

Life skill merupakan kemampuan dan perilaku yang membantu kamu menghadapi peristiwa dan tantangan kehidupan sehari-hari secara efektif. Keterampilan ini memungkinkan kamu menangani segala hal mulai dari interaksi dengan orang lain hingga mengidentifikasi dan memproses emosi.

Apa tujuan dari life skill?

Secara umum, tujuan dari pengembangan kecakapan hidup (Life Skill) adalah untuk memfungsikan pendidikan sesuai dengan fitrahnya, yaitu mengembangkan potensi manusiawi peserta didik untuk menghadapi perannya di masa datang.

Dilihat dari jenis-jenisnya, life skills terbagi kepada empat jenis, yaitu: 

(1) kecakapan personal, 

(2) kecakapan sosial,

 (3) kecakapan akademik, dan

 (4) kecakapan vokasional yang semuanya harus dilandasi dengan nilai-nilai agama (imtaq).



Cara Meningkatkan Life Skill

Selalu berusaha berada di sekeliling orang yang positif.

Jangan ragu untuk menambah jaringan dan berinteraksi dengan lebih banyak orang.

Mau terus belajar keterampilan baru.

Kembangkan dan perdalam self awareness.


10 Life Skill – Penting untuk Dikuasai Saat Ini

Hard skill dan Soft skill

soft skill and hard skill. Kalau hard skill, kita sudah banyak mendapatkan bekal dari bangku sekolah dan kuliah. Sementara untuk soft skill, kita bisa memupuknya melalui kelas-kelas nonformal 

 Life skill adalah kemampuan, keberanian kita untuk menghadapi berbagai masalah dalam hidup. Perilaku kita dalam menghadapi tantangan hidup itulah skill yang perlu kita kembangkan. Langsung saja, berikut ini 10 life skill inti yang disebutkan oleh WHO.

1. Mengenal Diri Sendiri

Kita perlu mengenal diri sendiri – bagaimana karakter kita, kekuatan dan kelemahan kita, apa yang kita inginkan dan tidak kita sukai. Semakin baik kita mengenal diri sendiri, semakin cepat pula kita mampu menyadari ketika sedang merasa tertekan atau stres.

2. Empati

Empati membuat kita mampu memahami kebutuhan, perasaan, dan keinginan orang lain. Empati membuat kita mampu menerima, membayangkan bagaimana bila kita berada pada posisi orang lain. Dengan empati, interaksi sosial kita menjadi lebih baik. Sebaliknya tanpa empati, komunikasi kita dengan orang lain akan menjadi satu arah saja.

3. Berpikir Kritis

Dengan berpikir kritis, kita mencerna informasi secara lebih obyektif. Semakin kritis cara berpikir kita, semakin sehat juga kita jadinya. Sama seperti saat sekarang kita menghadapi pandemi. Dengan membanjirnya informasi, pemikiran yang kritis dapat memandu bagaimana kita harus bersikap.

4. Berpikir Kreatif

Apa artinya kreatif? Ketika kita mampu memandang atau melakukan sesuatu dengan cara yang benar-benar baru, saat itulah kita kreatif. Tapi masih ada pula faktor-faktor lain yang menentukan tingkat kreativitas kita, Sobat – misalnya, mampu menciptakan ide-ide baru, sudut pandang yang fleksibel, originalitas, dan elaborasi dengan ide-ide lain.

5. Membuat Keputusan

Saat harus memilih jurusan kuliah, terasa mudah atau sulit, Sobat? Making a decision isn't always easy for most of us. Namun skill ini akan terus kita butuhkan, mulai dari hal kecil sehari-hari hingga hal besar yang mampu mengubah arah hidup kita.

6. Memecahkan Masalah

Kemampuan kita dalam memecahkan masalah akan sangat berpengaruh pada kualitas hidup. Pasalnya, persoalan-persoalan yang tak kunjung mendapati jalan keluar dapat mempengaruhi kesehatan mental kita. Lambat laun, kesehatan fisik juga akan terganggu.

7. Relasi Interpersonal

Bagaimana hubunganmu dengan orang-orang disekitarmu, Sobat? Semakin positif hubungan yang terjalin, tandanya Sobat memiliki interpersonal skill yang baik. Skill ini pun membantu kita mengakhiri hubungan dengan orang lain, ketika diperlukan, secara konstruktif.

8. Komunikasi yang Efektif

Kita berkomunikasi secara efektif ketika mampu mengekspresikan diri secara verbal dan non-verbal sesuai dengan situasi tertentu dan budaya setempat. Masing-masing kita memiliki kebutuhan untuk mengungkapkan pendapat, keinginan, kebutuhan, bahkan rasa takut.

Dengan komunikasi yang baik, kita dapat meminta saran dan bantuan dari orang lain ketika membutuhkan. Itulah sebabnya, komunikasi yang efektif dapat membantu kita mengatasi stres dan mengelola emosi.

9. Mengatasi Rasa Stres

It's almost impossible to live without stress. Dalam setiap langkah, kita akan selalu menghadapi tantangan yang mungkin saja memicu rasa stres. Tapi kemampuan kita untuk mengatasi dan mengelola stres, itulah yang menentukan kualitas hidup kita – dan kesehatan fisik kita, terutama disaat pandemi seperti sekarang.

10. Mengelola Emosi

Emosi sebenarnya adalah bagian dari hidup kita yang cukup alami. Namun ketika muncul emosi yang kuat, seperti rasa marah atau sedih, dampak negatifnya dapat berpengaruh pada kesehatan fisik kita.


Referensi:

Wikipedia, si pintar. Id


Komentar