Tour virtual ke Museum Kebangkitan Nasional (STOVIA)
Tour virtual ke Museum Kebangkitan Nasional bersama Drs. Bambang Sarkoro PKBM Gesit Cyber school
Museum Kebangkitan Nasional adalah sebuah gedung yang dibangun sebagai monumen tempat lahir dan berkembangnya kesadaran nasional dan juga ditemukannya organisasi pergerakan modern pertama kali dengan nama Boedi Oetomo.
Museum Kebangkitan Nasional berada di Jl. Dr. Abdul Rahman Saleh No.26, RT.4/RW.5, Senen, Kec. Senen, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10410.
Apa saja yang ada di dalam museum kebangkitan nasional?
Koleksi Museum Kebangkitan Nasional meliputi benda-benda bersejarah dalam bentuk foto, replika, lukisan, patung, diorama, maket, dan peralatan perang yang berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa.
SEJARAH MUSEUM KEBANGKITAN NASIONAL.
Museum Kebangkitan Nasional berada pada sebuah komplek bangunan peninggalan kolonial Belanda yang pernah dipergunakan sebagai tempat pendidikan kedokteran “STOVIA” (School Tot Oplending Van Inlandsche Artsen) yaitu sekolah kedokteran bumi putera.
STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) berperan penting dalam pergerakan perjuangan bangsa Indonesia. STOVIA merupakan Sekolah untuk pendidikan kedokteran bagi rakyat pribumi pada zaman Hindia Belanda. Pelopornya adalah sekolah Dokter Djawa . Sekolah Dokter Jawa sendiri dibuka pada tahun 1851.
Siswa sekolah paket ABC PKBM gesit Cyber school diajak berkeliling oleh pak Bambang Sarkoro tour virtual berkeliling ke beberapa ruang koleksi alat-alat kedokteran, mulai dari ruang STOVIA I mengenai pengobatan tradisional sampai ke ruang STOVIA III mengenai kedokteran modern. Selain itu, redaksi juga meliput beberapa ruang memorial yang ada di Museum Kebangkitan Nasional, antara lain ruang kelas STOVIA, ruang anatomi STOVIA yang merupakan tempat cikal bakal berdirinya organisasi Boedi Oetomo, dan ruang asrama siswa STOVIA.
STOVIA (School Tot Opleiding Van Inlandsche Artsen) atau Sekolah Dokter Bumi Putera, menjadi tempat berkumpulnya pemuda pribumi yang cerdas dan kreatif, karena untuk menjadi pelajar STOVIA melalui serangkaian ujian yang sangat selektif. Mereka yang diterima menjadi pelajar STOVIA harus tinggal dalam asrama berdasarkan tingkat kelasnya yang memiliki peraturan sangat ketat, sehingga penghuninya dituntut untuk hidup disiplin dan bertanggung jawab. Dalam satu ruangan asrama diisi oleh para siswa dari berbagai suku bangsa
Kehidupan dalam asrama STOVIA yang penuh dengan suka dan duka menimbulkan rasa persaudaraan diantara sesama penghuninya, karena interaksi yang terjalin secara rutin dalam suatu tempat dan dalam waktu yang lama akan memunculkan rasa kebersamaan. Perbedaan suku, bahasa, agama dan budaya yang ada dalam diri pelajar STOVIA melebur menjadi kesadaran akan persamaan nasib yang kemudian terus berkembang menjadi kesadaran bersama sebagai satu bangsa.
Kesadaran sebagai satu bangsa inilah yang membuat sebagian pelajar STOVIA memilih untuk bersikap radikal terhadap pemerintah kolonial meskipun resiko yang harus ditanggungnya cukup besar. Pelajar STOVIA mulai merumuskan bentuk perjuangan baru untuk membebaskan masyarakat dari penderitaan, karena perjuangan yang dilakukan selama ini masih mengalami kegagalan.
Perjuangan dengan menggunakan kekuatan pemikiran dinilai sebagai cara baru yang tepat untuk mengusir penjajahan, karena perjuangan yang dilakukan bisa berkesinambungan dan tidak bergantung pada satu orang pemimpin. Tanggal 20 Mei 1908 pelajar STOVIA dibawah pimpinan Soetomo mendirikan organisasi Budi Utomo sebagai wadah perjuangan untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Kelahiran Boedi Oetomo dianggap sebagai sebuah keajaiban, masyarakat pribumi yang selama ini dianggap terbelakang mampu merumuskan bentuk perjuangan baru yang mampu menggentarkan sendi-sendi sistem pemerintahan kolonial yang sudah sangat mapan. Soetomo, Soeleman, Soewarno, Goenawan Mangoenkoesoemo, Angka Prodjosoedirdjo, M. Soewarno, Muhamad Saleh, Soeradji dan Goembreg, merupakan sembilan orang pelajar STOVIA dengan usia muda yang mampu membuat gempar pemerintah kolonial
Sumber :
Wikipedia,
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/mkn/mendirikan-boedi-oetomo-9-pelajar-stovia-ini-menggetarkan-sendi-sendi-penjajahan-kolonial-belanda/
https://youtu.be/z9Mv1AHfLmw
Info virtual tour berikutnya
Follow Instagram :
@komunitasjeajahbudaya
https://www.instagram.com/komunitasje...
#museumkebangkitannasional #budiutomo #komunitasjelajahbudaya #virtualtour
Komentar
Posting Komentar